InsightPendidikan & Literasi

Pentingnya Berpikir Kritis di Tengah Badai Disinformasi di Indonesia

Putri Balqis Vilza

Disinformasi, hoaks, dan propaganda kian mencemari ruang publik Indonesia, terutama setelah demonstrasi #ResetIndonesia. Artikel ini mengulas bagaimana derasnya informasi yang tidak terverifikasi dapat memicu polarisasi sosial, konflik, bahkan kekacauan negara. Melalui pendekatan berpikir kritis, literasi digital, dan konsep tabayyun dalam Islam, masyarakat diharapkan mampu memilah informasi secara bijak. Sejarah membuktikan fitnah dan propaganda telah menghancurkan peradaban besar, maka bangsa ini harus memperkuat ketahanan sosial dengan ilmu, adab, serta kesadaran kritis agar demokrasi tetap terjaga.