Charles Taylor dan Etika Autentisitas — Membaca The Sources of Authenticity dalam The Ethics of Authenticity. Artikel eksklusif KBA13 Insight ini menyingkap akar filosofis autentisitas dari Descartes, Locke, Rousseau, hingga Herder, sekaligus menyoroti tantangan moral modernitas.

Buku Agama, Filsafat & BudayaKonsep dan TeoriWacana Akademik

Membaca Etika Autentisitas Charles Taylor dalam The Sources of Authenticity

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Tulisan ini menelusuri gagasan besar Charles Taylor tentang etika autentisitas sebagaimana dipaparkan dalam The Ethics of Authenticity. Autentisitas dipahami sebagai etika khas modernitas yang lahir dari dialog panjang antara rasionalisme Descartes, individualisme Locke, kebebasan Rousseau, orisinalitas Herder, hingga konsep inwardness. Taylor mengingatkan bahwa autentisitas sejati menuntut kesetiaan pada suara batin, keterikatan pada komunitas, dan keterhubungan dengan horizon moral yang lebih luas. Artikel ini menawarkan analisis filosofis yang tajam sekaligus relevan bagi pergulatan manusia modern menghadapi krisis makna.

Three Malaises Charles Taylor

Buku Agama, Filsafat & BudayaKonsep dan TeoriWacana Akademik

Tiga Malaise Modernitas: Membaca Charles Taylor dalam The Ethics of Authenticity (1991)

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Dalam bab “Three Malaises” dari The Ethics of Authenticity (1991), Charles Taylor mengidentifikasi tiga kegelisahan utama modernitas: hilangnya makna akibat individualisme, dominasi rasionalitas instrumental yang mereduksi tujuan hidup menjadi perhitungan efisiensi, serta erosi kebebasan politik menuju soft despotism. Bab ini berfungsi sebagai peta awal untuk memahami wajah modernitas yang ambivalen—penuh janji tetapi juga sarat kehilangan. Taylor menegaskan bahwa pembahasan lebih lanjut harus berangkat dari malaise pertama, yakni individualisme, sebagai kunci untuk menelusuri jawaban melalui konsep keaslian.