Budaya dan MasyarakatInsight
Aceh selalu hadir sebagai ruang sejarah yang memadukan tradisi, agama, dan kosmopolitanisme. Dari Kesultanan Aceh Darussalam hingga era globalisasi abad ke-21, wilayah ini memainkan peran penting sebagai simpul perdagangan, pusat ulama, dan laboratorium sosial. Artikel ini menawarkan lima skenario bagi masa depan Aceh: menghidupkan tradisi lokal dengan perspektif global, membangun paradigma baru yang menekankan solidaritas sosial, menjadikan agama sebagai kekuatan perekat masyarakat, menghidupkan kembali kosmopolitanisme religius, serta membuka ruang tafsir progresif. Dengan refleksi kritis, Aceh berpeluang kembali menjadi mercusuar peradaban Islam yang relevan dalam dialektika global kontemporer.