Memasuki tahun 2030, dunia akan ditransformasi oleh lima teknologi utama: kecerdasan buatan, robotika, bioteknologi, nanoteknologi, dan Internet of Things. Esai ini mengupas secara komprehensif bagaimana teknologi-teknologi tersebut akan mengubah lanskap sosial, ekonomi, dan politik global. Dari AI yang menjadi otak peradaban baru, hingga IoT yang menghubungkan miliaran perangkat, transformasi ini membawa peluang besar sekaligus tantangan etis dan regulatif yang mendesak. Apakah 2030 akan menjadi awal peradaban inklusif, atau justru lahirnya krisis global?
Artikel ini mengulas bab The Expressivist Turn dalam Sources of the Self karya Charles Taylor, yang membahas bagaimana Romantisisme mengubah pemahaman manusia tentang alam, moralitas, dan ekspresi diri. Taylor menunjukkan bahwa alam tidak lagi dilihat sekadar sebagai tatanan eksternal, tetapi sebagai sumber batiniah yang berbicara melalui perasaan dan suara hati. Pergeseran ini menghubungkan tradisi providensialisme dan Deisme dengan ekspresivisme modern, melarutkan batas antara etika dan estetika, serta menempatkan ekspresi sebagai inti dari kehidupan otentik. Warisan ekspresivisme terus hidup dalam seni, moralitas, spiritualitas, hingga krisis ekologis kontemporer.
Johann Georg Hamann (1730–1788), dikenal sebagai Magus of the North dan “Socrates Kristen,” adalah pemikir unik yang menolak klaim rasionalisme Pencerahan. Melalui pengalaman pertobatannya di London dan karya Socratic Memorabilia, ia melancarkan kritik tajam terhadap Kant sekaligus memanfaatkan skeptisisme Hume untuk menegaskan peran iman. Hamann menempatkan bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan wahyu yang menghadirkan Allah dalam sejarah. Esai ini menelusuri kehidupan, jaringan intelektual, hingga visi post-sekuler Hamann yang relevan bagi filsafat modern dan kontemporer.
Geopolitik global sedang memasuki babak baru. Peran militer kian ambivalen dalam demokrasi yang melemah, sementara pakta pertahanan Saudi–Pakistan mengubah kalkulasi keamanan regional dengan ambiguitas payung nuklir. Di saat yang sama, transisi energi, stok bahan baku kritis, dan perdagangan digital menjadi tiga sumbu baru persaingan global. Analisis KBA13 Insight ini membongkar dinamika deterensi, aliansi strategis, serta implikasi jangka panjang bagi arsitektur keamanan dunia.
Johann Georg Hamann (1730–1788), dikenal sebagai Magus of the North dan “Socrates Kristen,” adalah pemikir unik yang menolak klaim rasionalisme Pencerahan. Melalui pengalaman pertobatannya di London dan karya Socratic Memorabilia, ia melancarkan kritik tajam terhadap Kant sekaligus memanfaatkan skeptisisme Hume untuk menegaskan peran iman. Hamann menempatkan bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan wahyu yang menghadirkan…