InsightKebijakan dan Tata Kelola

Aceh, Nation-State, dan Komparasi Global: Bali, Yogyakarta, Brunei, Singapura, dan Israel dalam Dialektika Demokrasi dan Agama

Pasca-Helsinki, Aceh dihadapkan pada tantangan besar untuk mengubah legitimasi simbolik syariat menjadi kinerja nyata dalam tata kelola publik. Belajar dari Bali, Yogyakarta, Brunei, Singapura, dan Israel, terlihat bahwa daya tahan politik tidak hanya ditentukan oleh identitas atau narasi, tetapi juga kelembagaan, kapasitas birokrasi, jejaring global, dan kepercayaan publik. Rekomendasi strategis bagi Aceh mencakup institusionalisasi maqāṣid syariat sebagai kebijakan publik, pembangunan tekno-birokrasi, penguatan jejaring diaspora, stabilisasi politik domestik, dan narasi baru berbasis kinerja. Transformasi ini penting agar syariat hadir bukan sekadar simbol, melainkan etika kebijakan.

Kajian Asia TenggaraWawasan Geopolitik

Relasi Indonesia–Singapura: Interdependensi Ekonomi, Politik Keamanan, dan Dinamika Strategis ASEAN

Relasi Indonesia–Singapura selalu diwarnai ketegangan sekaligus ketergantungan. Dari perdagangan, palm oil, hingga krisis kabut asap, dua negara ini saling terhubung dalam jaringan interdependensi yang rapuh. Singapura menikmati stabilitas ekonomi dengan mengandalkan pasokan energi, pangan, dan modal dari Indonesia, namun di saat yang sama menjadi tempat “pelarian” dana koruptor. Artikel ini menyajikan analisis strategis berbasis rujukan super valid dari think tank global, laporan resmi, dan media kredibel, untuk memahami arah hubungan Indonesia–Singapura dalam lanskap geopolitik ASEAN 2025.