Artikel ini mengulas bab The Expressivist Turn dalam Sources of the Self karya Charles Taylor, yang membahas bagaimana Romantisisme mengubah pemahaman manusia tentang alam, moralitas, dan ekspresi diri. Taylor menunjukkan bahwa alam tidak lagi dilihat sekadar sebagai tatanan eksternal, tetapi sebagai sumber batiniah yang berbicara melalui perasaan dan suara hati. Pergeseran ini menghubungkan tradisi providensialisme dan Deisme dengan ekspresivisme modern, melarutkan batas antara etika dan estetika, serta menempatkan ekspresi sebagai inti dari kehidupan otentik. Warisan ekspresivisme terus hidup dalam seni, moralitas, spiritualitas, hingga krisis ekologis kontemporer.
-
-
Charles Taylor dalam Moral Topography memperlihatkan bahwa konsep diri modern sebagai sesuatu yang berada di dalam bukanlah fakta universal, melainkan konstruksi historis khas Barat. Melalui perbandingan dengan tradisi shamanistik dan kosmologi Jawa, Taylor membongkar klaim naturalitas modern dan menegaskan keanehannya. Artikel ini mengulas dengan tajam bagaimana moral topography membentuk identitas, mengapa ia kuat tetapi terbatas, dan bagaimana kesadaran atas pluralitas localization dapat memperluas pemahaman kita tentang moralitas di dunia global.