Oleh Doni Apriliandi
Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga FSH UIN AR-Raniry
Pada tanggal 6 sampai 7 Desember 2024 Himpunan Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum (Himaperma) kolaborasi dengan Komunitas Menulis Kreatif (KMK) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry menggelar Pelatihan Menulis yang terbuka untuk umum. Pelatihan tersebut dihadiri 50 peserta dari kalangan mahasiswa UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala. Kegiatas tersebut diadakan di Gedung A Lt. I ruang teater Fakulats Syari`ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.
Pada kesempatan kali ini, tema yang diambil kegiatan pelatihan menulis bertema “Think, Write, Repaet: Tulis atau Tertindas Survival Kit Literasi di Era Digital”. Pengurus Himaperma dan KMK FSH melibatkan 5 Pemateri terbaik dari kalangan Dosen maupun Budayawan dan Penulis. Berhadir pemateri seperti Ibu Hayail Umroh, S.Psi., M.Si, Bapak Iping Rahmat Saputra, S.IP., M.Sc keduanya merupakan dosen FSH UIN Ar-Raniry, Bapak Ramzi Murziqin, S.H.I., M.A alumni Prodi PMH, Bapak Azhari Aiyub seorang penulis dan Bapak Fauzan Santa seorang budayawan Aceh.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kemauan menulis dan meningkatkan literasi dikalangan mahasiswa serta kepedulian aksi mahasiswa dalam mengkritik, yang kian hari menyusut.
Kegiatan ini disambut baik oleh dosen-dosen fakulats syariah dan hukum serta bapak Dr. Jamhuri, M.A. Kepala Program Studi (KaProdi) Perbandingan Mazhab dan Hukum. Bapak Jamhuri berpesan “Apakah kita hanya akan menjadi penikmat IA? Atau menjadi bagian dari AI itu sendiri. Tak dapat dipungkiri, orang-orang yang terbiasa menerima bersenya saja, pada akhirnya tersingkir karena tidak bisa survival. Bersamaan dengan itu, hanya orang-orang yang mau terjun langsung, memperlajari dengan cepat, lalu beradaptasi, yang akan bisa bertumbuh”.
Dapat disimpullkan dari pesan tersebut bahwa, tergantungan ternologi masa kini seperti AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan mahasiswa engga untuk berkarya dan membuat menyurutnya semangat untuk menulis. Bapak Dr. Jamhuri, M.A. menilai kalau mahasiswa sekarang sangat bergantung pada IA untuk tugas dan kebutuhan kuliahnya, sehingga kecakapan untuk berkarya dan menulis berkurang.
Irfan Maulana, S.H., CPM., CPCLE. selaku Mater of Training (MOT) memberikan arahan dan mengajak para mahasiswa untuk memulai menulis walaupun hanya menulis kegiatan sehari-hari. Tak lupa pula, Irfan Maulana, S.H., CPM., CPCLE memberikan tugas-tugas kepada para peserta pelatihan menulis berupa menulis sejarah. Sejarah itu diawali dengan sejarah diri sendiri. Tujuan dari menulis sejarah diri sendiri bukan hanya untuk lebih mengenal diri sendiri, namun juga untuk melibat sejauh mana kemampuan peserta dalam mengelolah kata demi kata dan menuangkan dan membingkai kedalam bentuk tulisan.
Pada hari pertama pelatihan menulis diadakan, pemateri Ibu Hayail Umroh, S.Psi., M.Si, menyapaikan berupa materi kesehatan mental, yang dimana Ibu Hayail Umroh memberikan edukasi tentang mental health para mahasiswa sekarang. Kondisi yang menurut Ibu Hayail Umroh membuat mahasiswa mudah despresi, galau dan sering menundang-nundah suatu kerjaan.
Bapak Iping Rahmat Saputra, S.IP., M.Sc selaku pemateri selanjutnya menyampaikan. Menulis krritik sebagai bentuk aksi. Senyap tapi membara, diam tapi berfikir, menjadi kombinasi ampuh pada pelatihan menulis ini, bahkan tulisan menjadi bagian yang berteriak paling lantang dalam perlawanan.
Ketua KMK FSH Rauzatul Zahra, S.H tak lupa mengundang salah satu pemateri seorang budayawan Aceh yaitu Bapak Fauzan Santa dan Azhari Aiyub. Kesimpulan penyampaian materi yang disampaikan yaitu seorang penulis tidak lepas yang namanya sejarah. Sejarah berperan penting dalam membuat suatu karya yang sangat berharga bahkan bermanfaat untuk masa depan. Sejarah juga bagian terpengting yang tak terlupakan untuk negara dan budaya.
Bapak Azhari Aiyub seorang penulis buku Kura-kura Berjanggut menyampaikan materi, pada kesimpulan materi tersebut bahwa dengan kritik kita bisa mengubah pola pikir seseorang dan membuat perubahan sosial yang sebagaiman meskinya itu terjadi. Materi yang disampaikan pula tidak jauh dengan Bapak Fauzan Santa sebelumnya yang menyinggung juga tentang sejarah.
Pada sesi penghujung acara kegiatan. Ketua Himaperma Mufasirul Furqan mengundang salah satu alumni Prodi PMH yaitu Bapak Ramzi Murziqin, S.H.I., M.A sebagai pemateri. Pada kesimpulan materi sekarang banyak mahasiswa yang diam tidak mau menyampaikan kritik dan sarannya pada media. Terkadang seorang yang mengkritik dianggap sebagai musuh karena mempropokasi seseorang untuk mengungkapkan sesuatu walaupun yang disampaikan itu adalah benar.
Pelatihan menulis ini berjalan sesuai dengan harapan Ketua Himaperma Mufasirul Furqan dan Ketua KMK FSH Rauzatul Zahra, S.H. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal semangat untuk menulis. Para peserta diminta untuk membuat 1 tulisan dari setiap materi yang telah dipapar. Kemudian, Ketua KMK FSH Rauzatul Zahra, S.H akan mengumpulkan karya tulis peserta kemudian menerbitkan dalam bentuk buku atau media lainnya yang karya tulis tersebut bisa dibaca banyak orang.