May 19, 2025

22 thoughts on “Memahami Fenomena Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa di Aceh

  1. Izin share Prof… Tulisan yg urgent utk fenomena generasi muda saat ini yg sgt memprihatinkan kita semua.

    Slain itu, faktor iman mgkin juga bisa jd pencetus, Prof… Mhsw merantau ke Banda dlm kondisi minim iman dan relasi dg Tuhan, sbgi buah dr didikan di dlm rumah tangga.

    Saat ini terlalu bny mhsw yg abai akan kewajiban shalat, sbgi indikasi kurang iman. Wallahu a’lam…. 😥

  2. Izin share Prof….
    Sebuah kajian yg sgt urgen atas fenomena yg mmg sdh memprihatinkan dan perlu perhatian bny kalangan di Aceh terhdp generasi yg dilaqob dg generasi ‘strawbery’ ini.

    Slain bny faktor tsb, jg mgkin faktor iman dan tontonan. Mhsw merantau ke Banda tanpa iman yg cukup yg diwariskan dr keluarga dan tontonan Drakor yg kerap mengajarkan aksi bunuh diri sbgi solusi bagi sebuah masalah mereka. Wallahu a’lam….

  3. Disini kita tau betapa banyak PR yang harus Masyarakat dan pemerintah selesaikan dari hulu hingga hilir.

  4. Terima kasih Prof. KBA telah membuka mata kaula muda baik itu mahasiswa/i lewat opini menarik ini.
    Faktor-faktor yang Prof. sebutkan tampaknya memang begitu reel terjadi. Harapan kita semua kiranya dapat menghadirkan solusi dari semua pihak untuk menyelamatkan seluruh mahasiswa/i di Bumoe Pusaka, Seuramoe Mekkah. Amin

  5. Yang di sampaikan oleh pak dekan sangatlah benar semua, perubahan gaya hidup terutama flexing dan seks bebas faktor anak2 msswi mmlih bundir.. saya yg berkecimpung dunia advokat, srg mendapatkan laporan2 prodeo dari kepolisian tindak pidana jual diri dari mi chat, dan terlibat kasus asusila garis 2…

  6. Beberapa masalah komplex memang sangat mempengaruhi mentalitas seseorang, sangat menarik, bila dijadikan perbandingan Perbedaan Mentalitas dari Gen X , Gen Milenial, & Gen Z, Corak Sosial dan tekanan setiap generasi yang berbeda, Terimakasih Prof, tulisannya seolah membawa ke alam bawah sadar menerawang betapa pentingnyaa membentuk mentalitas baja pada generasi yang sangat suram ini.

  7. Uang kuliah terlalu tinggi, sudah tidak terjangkau lagi, kuliah di kampus yang sama, fakultas yang sama jurusan yang sama semester yang sama bisa berbeda uang kuliah, sudah lulus tidak sanggup membayar ukt.

  8. Tulisan bapak sangat sesuai kejadiannya yang saya temui di perkuliahan. Semoga saja permasalahan ini bisa diobati segera supaya tidak semakin memburuk nantinya.

  9. Fenomena yang harus segera dicarikan jalan keluar, Prof. Saya pikir program pendampingan kepada mahasiswa yang sedang terlilit masalah hidup di perantauan sudah saatnya digagas. Ini benar-benar urgen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *