Peluncuran dan diskusi buku 20 Tahun Damai Aceh bersama penulis dan akademisi di Banda Aceh, Agustus 2025

KBA13 Activities

Peluncuran Buku 20 Tahun Damai Aceh: Refleksi Dua Dekade Perdamaian

Peluncuran buku “20 Tahun Damai RI-GAM: Berdamai dari Senjata Berkonflik dalam UUPA” berlangsung pada 15 Agustus 2025 di Lhee Cafe, Banda Aceh. Buku yang ditulis oleh 17 penulis ini merekam refleksi dua dekade perjalanan damai Aceh pasca-MoU Helsinki. Acara dihadiri oleh Prof. Yusny Saby, Prof. Taqwaddin, Dr. M. Jakfar, para penulis, serta keluarga besar Bandar Publishing. Diskusi hangat menegaskan bahwa perdamaian harus terus dirawat melalui pendidikan, refleksi akademik, dan keterlibatan publik. Acara ditutup dengan pidato penutup yang menekankan pentingnya menjaga warisan intelektual perdamaian Aceh.

Keamanan Jawa–Bali Agustus 2025, dengan peta dan simbol bencana serta keamanan.

KBA 13 Insight UpdateKBA 13 Insight Update Nasional

Update Situasi Keamanan Jawa–Bali (10–16 Agustus 2025)

Minggu kedua Agustus 2025 mencatat beragam peristiwa keamanan di Jawa–Bali: tragedi demo Pati menelan korban jiwa, letusan Gunung Semeru kembali menguji mitigasi bencana, gempa di Cisarua menegaskan ancaman Sesar Lembang, serta kebakaran dan kecelakaan lalu lintas di berbagai titik. Sementara itu, di Bali terbongkar kasus narkotika dengan ancaman hukuman mati dan kebakaran besar di Tabanan. Laporan ini menyajikan analisa komprehensif tentang pola ancaman dan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat ketahanan nasional.

InsightKebijakan dan Tata Kelola

Aceh, Nation-State, dan Komparasi Global: Bali, Yogyakarta, Brunei, Singapura, dan Israel dalam Dialektika Demokrasi dan Agama

Pasca-Helsinki, Aceh dihadapkan pada tantangan besar untuk mengubah legitimasi simbolik syariat menjadi kinerja nyata dalam tata kelola publik. Belajar dari Bali, Yogyakarta, Brunei, Singapura, dan Israel, terlihat bahwa daya tahan politik tidak hanya ditentukan oleh identitas atau narasi, tetapi juga kelembagaan, kapasitas birokrasi, jejaring global, dan kepercayaan publik. Rekomendasi strategis bagi Aceh mencakup institusionalisasi maqāṣid syariat sebagai kebijakan publik, pembangunan tekno-birokrasi, penguatan jejaring diaspora, stabilisasi politik domestik, dan narasi baru berbasis kinerja. Transformasi ini penting agar syariat hadir bukan sekadar simbol, melainkan etika kebijakan.

Konflik InternasionalWawasan Geopolitik

Strategi Cina di Laut China Selatan: Dominasi Jangka Panjang di Asia Tenggara

Laut Cina Selatan kini menjadi panggung utama geopolitik Asia Tenggara. Strategi salami slicing Cina secara perlahan mengubah status quo, sementara negara-negara ASEAN terjebak dalam politik ambivalensi: antara resistensi terbatas dan akomodasi pragmatis. Artikel ini mengulas bagaimana strategi Beijing, keterbatasan militer, serta kepentingan ekonomi membentuk normalisasi hegemoni Cina di kawasan.