
Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengikuti sebuah diskusi bersama beberapa rekan yang berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam. Dalam suasana yang terbuka dan reflektif, kami membahas berbagai topik, salah satunya adalah tentang bagaimana tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam dapat dijadikan sumber inspirasi untuk pengembangan diri di masa kini. Tokoh-tokoh tersebut, seperti Ibnu Al-Nafis, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Al-Farabi, dan tokoh-tokoh besar lainnya, tidak hanya dikenal karena kejeniusannya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga karena komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan pengabdian terhadap umat.
Namun, penting untuk ditekankan bahwa tokoh-tokoh tersebut bukan sekadar kebanggaan historis yang hanya layak dikagumi dari kejauhan. Mereka adalah bukti bahwa manusia mampu mencapai puncak pencapaian intelektual dan spiritual dalam keterbatasan zaman yang mereka hadapi. Pertanyaan yang perlu kita renungkan bersama adalah: Apakah kita hanya akan menjadi generasi pewaris yang pasif, ataukah kita memiliki keberanian dan tekad untuk melampaui mereka? Warisan mereka seharusnya bukan menjadi batas, tetapi justru menjadi pijakan awal untuk menciptakan lompatan-lompatan baru yang lebih relevan dengan tantangan zaman ini.
Konteks Sejarah
Pada sejarah kejayaan Islam dunia dapat menyaksikan lahirnya berbagai macam ilmuwan dan pemikir hebat yang memberikan pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Tokoh-tokoh besar seperti Al-Khawarizmi, Al-Farabi, Ibnu Sina tidak hanya dikenal karena keahlian mereka dalam bidang matematika, filsafat dan medis. Tetapi mereka dikenal karena telah membangun pondasi yang kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern. Mereka hidup dalam kondisi sosial dan politik yang tidak selalu mudah namun mereka memberikan komitmen yang besar terhadap ilmu pengetahuan, nilai-nilai kemanusiaan menjadi pendorong utama pencapaian mereka.
Abbas bin Firnas, seorang ilmuwan yang dikenal sebagai pelopor dalam eksperimen penerbangan manusia. Rasa ingin tahu yang mendalam dan upaya meniru mekanisme alami burung dalam terbang, serta semangat inovasi teknologi untuk mendorong batas kemampuan manusia. Melalui eksperimen yang dilakukannya dengan menggunakan alat menyerupai sayap burung, Abbas berusaha memahami prinsip aerodinamika dan gravitasi guna membuka kemungkinan penerbangan manusia. Selain itu, dorongan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemaslahatan umat menjadi landasan penting dalam pencapaiannya, meskipun eksperimen tersebut belum sempurna dan berujung pada cedera. Kontribusi Abbas bin Firnas menandai tonggak awal dalam sejarah teknologi penerbangan, sekaligus menggambarkan sikap ilmiah dan inovatif yang relevan untuk pengembangan teknologi modern.
Nilai-nilai kemasyarakatan dan Relevansi untuk pengembangan diri
Menurut saya lebih dari sekedar kecerdasan intelektual tokoh-tokoh ini memiliki komitmen mendalam terhadap nilai kemanusiaan dan pengabdian terhadap umat. Dalam karya-karya mereka, dapat ditemukan bahwa ilmu tidak dipisahkan dari etika dan tujuan sosial. Mereka memandang ilmu sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan menegakkan keadilan sosial. Sebagai contoh, Ibnu Sina tidak hanya seorang dokter dan ilmuwan, tetapi juga seorang filsuf dan teolog yang mengajarkan pentingnya keseimbangan antara akal dan spiritualitas. Ia menegaskan bahwa pencarian ilmu harus dilandasi oleh niat tulus untuk berkontribusi pada kemaslahatan umat. Al-Farabi juga membahas konsep negara ideal yang berlandaskan keadilan dan kebajikan, sebuah gagasan yang tetap relevan hingga kini.
Dalam kondisi era modern yang penuh dengan tantangan kompleks seperti globalisasi kemudian perubahan iklim dan perkembangan teknologi yang pesat. Nilai-nilai dan semangat yang diusung oleh tokoh-tokoh besar Islam dapat menjadi sumber inspirasi dalam pengembangan diri kita. Mereka mengajarkan kepada sejarah, pentingnya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan etika antara inovasi dan tanggung jawab sosial. Pertama, semangat belajar yang tiada henti dari para ilmuwan Islam klasik mengingatkan kita bahwa pengembangan diri adalah proses sepanjang hayat. Ketekunan dalam mempelajari ilmu kesungguhan dalam menerapkan ilmu, serta keberanian untuk berinovasi adalah kunci utama dalam menghadapi perubahan zaman. Kedua, mereka mengingatkan kita bahwa pencapaian intelektual harus diiringi dengan integritas moral dan kepedulian terhadap sesama. Inovasi yang berorientasi hanya pada keuntungan pribadi tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan akan jauh dari makna kemanusiaan.
Menurut saya generasi muda seharusnya tidak hanya berhenti pada sikap mengagumi dan membanggakan tokoh-tokoh besar dalam sejarah, seperti Abbas bin Firnas, Ibnu Sina, Al-Farabi dan Al-Khwarizmi. Akan tetapi juga harus terdorong untuk melanjutkan semangat inovasi dan pencarian ilmu yang mereka wariskan. Kebanggaan historis tanpa tindakan transformatif hanya akan menjadikan generasi penerus sebagai pewaris pasif bukan pelaku kemajuan. Oleh karena itu, yang lebih utama adalah memunculkan gagasan-gagasan baru yang orisinal, kontekstual, dan berdampak positif bagi peradaban, sesuai dengan tantangan zaman dan kebutuhan umat manusia masa kini. Menurut saya dalam semangat ini, warisan para tokoh hebat harus dijadikan sebagai pijakan bukan sebagai batas akhir pencapaian. Kebangkitan Islam di masa depan ada di tangan kita generasi muda saat ini. Konseptor sekolah alam Lendo Novo Pernah menyatakan bahwa “Teruslah bereksperimen sampai mati”, yang saya tangkap dari perkataan ini adalah bahwa kita harus melakukan inovasi-inovasi baru dan terus semangat untuk belajar hal-hal baru tanpa mengenal batas dan lelah bahkah sampai akhir hanyat.
Kesimpulan
Warisan tokoh-tokoh besar Islam seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan Al-Farabi tidak hanya merupakan kebanggaan historis akan tetapi juga sumber inspirasi yang sangat relevan untuk pengembangan diri dan inovasi di era modern. Mereka membuktikan bahwa pencapaian intelektual harus diimbangi dengan nilai-nilai kemanusiaan keadilan dan pengabdian sosial. Generasi masa kini dihadapkan pada pilihan antara menjadi pewaris yang pasif atau agen perubahan yang berani melampaui pencapaian masa lalu.
Dengan mengadopsi semangat belajar yang tiada henti, integritas moral dan keberanian berinovasi. Kita dapat menciptakan lompatan-lompatan baru yang tidak hanya relevan dengan tantangan zaman, tetapi juga membawa manfaat besar bagi umat manusia. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan warisan intelektual dan nilai-nilai luhur tokoh-tokoh besar Islam ke dalam sistem pendidikan dan budaya inovasi masa kini. Dengan demikian kita tidak hanya menghormati sejarah tetapi juga memastikan bahwa warisan tersebut terus hidup dan berkembang sebagai sumber kekuatan untuk kemajuan bersama. Lendo Novo (Konseptor sekolah alam) Juga pernah mengatakan bahwa “Teruslah bereksperimen sampai mati”.