Aceh pada periode 1–9 Agustus 2025 dipenuhi berbagai dinamika penting, mulai dari penghargaan Kota Layak Anak untuk Banda Aceh dan Aceh Barat Daya, terobosan ekonomi melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), hingga inovasi layanan publik seperti ATM BPOM pertama di Indonesia di Langsa. Di sisi lain, provinsi ini juga dihadapkan pada ancaman bencana alam dengan kenaikan status Gunung Bur Ni Telong menjadi Waspada, data 123 gempa bumi dari BMKG, dan laporan 237 kejadian bencana dari BPBA. Laporan ini merangkum seluruh peristiwa politik, sosial, ekonomi, dan lingkungan di Aceh selama sembilan hari tersebut untuk memberikan gambaran utuh perkembangan daerah bagi pembaca KBA 13 Insight.
Sebagai pusat analisis strategis dan berita mendalam, KBA 13 Insight menyajikan rangkuman komprehensif peristiwa di Provinsi Aceh pada 1–9 Agustus 2025. Dalam periode ini, Aceh mencatat sederet prestasi, mulai dari penghargaan Kota Layak Anak yang kembali diraih Banda Aceh dan Aceh Barat Daya, hingga inovasi layanan publik seperti ATM BPOM pertama di Indonesia di Kota Langsa. Dari sisi ekonomi, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) siap dioperasikan akhir Oktober untuk memperkuat basis usaha desa. Namun, Aceh juga dihadapkan pada tantangan serius: status Gunung Bur Ni Telong naik menjadi Level Waspada, catatan 123 gempa bumi sepanjang Juli, dan laporan 237 kejadian bencana oleh BPBA. Artikel ini memetakan dinamika politik, sosial, ekonomi, dan lingkungan tersebut, memberikan perspektif yang tajam bagi pembuat kebijakan, akademisi, dan publik.
1. Penghargaan dan prestasi
- Kota layak anak – Pemko Banda Aceh kembali meraih predikat “Kota Layak Anak 2025” kategori Nindya. Walikota Illiza Sa’aduddin menyatakan penghargaan tersebut adalah buah dari kebijakan meningkatkan ruang terbuka hijau, program desa ramah anak serta layanan kesehatan anak seperti “Dokter Saweu Sikula”.
- KLA tingkat Pratama untuk Abdya – Kabupaten Aceh Barat Daya mempertahankan gelar Kabupaten Layak Anak tingkat Pratama. Kepala DPMP4 Nur Afni Muliana menjelaskan, keberhasilan itu dicapai melalui sinergi antar dinas (kesehatan, sosial dan pendidikan), pencatatan akta kelahiran hampir 100 %, program Pengembangan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
2. Kebijakan dan ekonomi
- Pengoperasian KDMP – Wakil Gubernur Aceh Fadhullah menargetkan koperasi desa/kelurahan Merah Putih (KDMP) beroperasi penuh pada akhir Oktober 2025. Pemerintah telah menyiapkan 6.497 koperasi di 23 kabupaten/kota serta membentuk regulasi dan infrastruktur pendukung.
- Perubahan APBK Banda Aceh – DPRK Banda Aceh membahas perubahan kebijakan umum anggaran dan plafon anggaran sementara (KUA‑PPAS). Laporan Badan Anggaran menyebut belanja pada APBK Perubahan bertambah Rp 19 miliar; diskusi penyelarasan program dengan kemampuan keuangan daerah dijadwalkan selesai dalam satu bulan.
- Penunjukan pejabat dan aparatur – Gubernur Muzakir Manaf menunjuk T. Hendra Budiansyah sebagai Wakil Kepala BPKS Sabang periode 2025‑2030 untuk mempercepat pengembangan kawasan FTZ. UPTD PPA Banda Aceh menyerahkan SK kepada 16 pegawai PPPK dan menekankan etos kerja demi pelayanan publik.
- Inovasi pelayanan publik – Wali Kota Langsa meluncurkan ATM BPOM pertama di Indonesia, yang memungkinkan masyarakat memeriksa keamanan obat dan makanan secara mandiri; inovasi ini mendukung program UMKM “Langsapreneur”.
- Pemberdayaan ekonomi desa – Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman meresmikan rumah produksi umbi janeng di Gampong Riting, Aceh Besar, dan mendorong warga mengolah umbi tersebut menjadi produk makanan guna menambah pendapatan.
3. Sosial, pendidikan, dan kesehatan
- Program makanan bergizi gratis – Di SLTP Negeri 1 Takengon, 634 siswa menerima makanan bergizi gratis. Wakapolres Aceh Tengah Kompol Samsir menegaskan program ini penting untuk meningkatkan gizi anak dan menurunkan angka stunting.
- Gerakan patriotisme – Kapolres Aceh Tengah membagikan bendera merah putih kepada pengemudi dan masyarakat di terminal untuk menumbuhkan rasa nasionalisme menjelang HUT ke‑80 RI.
- Cuaca dan layanan publik – Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat Daya menginformasikan bahwa enam wilayah di kabupaten tersebut diprakirakan hujan ringan pada 9 Agustus; warga diminta menyiapkan payung dan mantel.
- Keselamatan wisata alam – Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana mengimbau pendaki yang ingin menjelajah Gunung Peut Sagoe di Geumpang agar memperhatikan keselamatan, membawa perbekalan dan berkoordinasi dengan petugas karena rute pendakian menantang.
- Destinasi wisata – Ujong Kareung di Pulau Weh menjadi primadona baru; Duta Wisata Sabang, Nadiatul Hikmah, menyebut pengunjung dapat menikmati matahari terbit dan panorama tebing karang tanpa tiket masuk. Bukit Lamuri di Lamreh, Aceh Besar, menawarkan pemandangan tebing menjorok ke laut dan diyakini sebagai bekas pusat Kerajaan Lamuri; aksesnya sekitar 40 km dari Banda Aceh.
- Perdagangan emas – Di Aceh Tenggara, pedagang emas Fauzan melaporkan harga emas merek Jhonson turun menjadi Rp 5,9 juta/mayam (dari Rp 6,2 juta per mayam empat bulan lalu); emas London dijual Rp 5,8 juta/mayam, sedangkan emas Surabaya turun dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 1,4 juta per gram.
4. Kebencanaan dan lingkungan
- Status vulkanik Bur Ni Telong – Badan Geologi menaikkan status Gunung Bur Ni Telong di Bener Meriah menjadi Level II (Waspada) pada 2 Agustus 2025 karena peningkatan gempa vulkanik dangkal dan dalam; aktivitas tersebut mengindikasikan pergerakan magma/hidrotermal.
- Data gempa – BMKG Aceh mencatat 123 kejadian gempa bumi selama Juli 2025. Delapan di antaranya dirasakan warga (terjadi di Simeulue dan perairan barat Sabang). Sebagian besar gempa berkedalaman <60 km dan berkekuatan di bawah magnitudo 3, sementara gempa di atas magnitudo 5 hanya empat kali.
- Laporan bencana semester I – BPBA mencatat 237 kejadian bencana sepanjang Januari‑Juli 2025 dengan 10 korban meninggal dan kerugian sekitar Rp165 miliar; kebakaran permukiman menjadi kejadian terbanyak (91 kasus), diikuti kebakaran hutan dan lahan yang membakar 77 ha.
5. Politik dan hukum
- Pemilihan keuchik – Pilchiksung (pemilihan keuchik) Gampong Cot Trieng, Bireuen, dimenangi incumbent Gunawar yang mengantongi 347 suara dari 639 pemilih, mengungguli tiga calon lainnya.
Kesimpulan KBA 13 Insight
Periode 1–9 Agustus 2025 menunjukkan dinamika Aceh yang seimbang antara prestasi, pembangunan, kewaspadaan bencana dan aktivitas sosial‑ekonomi. Dari sisi positif, Banda Aceh dan Abdya berhasil mempertahankan predikat kota/kabupaten layak anak, sedangkan program koperasi Merah Putih, peresmian ATM BPOM, penunjukan pejabat BPKS dan rumah produksi janeng menandai upaya pemerintah mendorong ekonomi dan inovasi. Di sisi lain, Aceh masih menghadapi risiko bencana: aktivitas vulkanik Bur Ni Telong meningkat dan data BMKG menunjukkan frekuensi gempa tinggi, sementara BPBA melaporkan ratusan kejadian kebakaran dan banjir. Kesadaran terhadap keselamatan wisata alam, gizi anak dan persiapan cuaca juga menjadi sorotan. Secara keseluruhan, Aceh memperlihatkan kemajuan dalam pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat, namun tetap harus meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan pengawasan lingkungan untuk menjaga momentum pembangunan berkelanjutan.