Charles Taylor dan Etika Autentisitas — Membaca The Sources of Authenticity dalam The Ethics of Authenticity. Artikel eksklusif KBA13 Insight ini menyingkap akar filosofis autentisitas dari Descartes, Locke, Rousseau, hingga Herder, sekaligus menyoroti tantangan moral modernitas.

Buku Agama, Filsafat & BudayaKonsep dan TeoriWacana Akademik

Membaca Etika Autentisitas Charles Taylor dalam The Sources of Authenticity

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Tulisan ini menelusuri gagasan besar Charles Taylor tentang etika autentisitas sebagaimana dipaparkan dalam The Ethics of Authenticity. Autentisitas dipahami sebagai etika khas modernitas yang lahir dari dialog panjang antara rasionalisme Descartes, individualisme Locke, kebebasan Rousseau, orisinalitas Herder, hingga konsep inwardness. Taylor mengingatkan bahwa autentisitas sejati menuntut kesetiaan pada suara batin, keterikatan pada komunitas, dan keterhubungan dengan horizon moral yang lebih luas. Artikel ini menawarkan analisis filosofis yang tajam sekaligus relevan bagi pergulatan manusia modern menghadapi krisis makna.

Charles Taylor menyingkap dilema besar modernitas: ketika relativisme mereduksi autentisitas menjadi slogan dangkal, filsafat harus hadir untuk mengartikulasikan kembali moral ideal. Sebuah bacaan wajib bagi pencinta filsafat dan kritik budaya.

Buku Agama, Filsafat & BudayaKonsep dan TeoriWacana Akademik

Charles Taylor dan Etika Autentisitas: Mengurai Relativisme dan Debat Inartikulatif

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Artikel ini membahas bab “The Inarticulate Debate” dari karya monumental Charles Taylor, The Ethics of Authenticity. Taylor mengurai bagaimana relativisme, individualisme, dan self-fulfilment telah membentuk budaya modern sekaligus menjerumuskannya ke dalam krisis artikulasi moral. Ia menolak dua ekstrem—sinisme total dan glorifikasi buta—seraya menawarkan rehabilitasi autentisitas sebagai moral ideal. Autentisitas sejati, menurut Taylor, bukan sekadar mengikuti dorongan pribadi, melainkan kesetiaan pada diri yang lebih dalam, terbuka pada nilai-nilai yang lebih tinggi, dan mampu menuntun manusia ke arah kehidupan yang lebih bermakna.