Rider mengawal perjalanan kami dari Sebabi ke Sampit |
Adapun
persiapun persiapan lainnya adalah mempelajari rute yang akan kami lalu selama Touring
Indonesia Harmoni. Setiap pagi saya membuka Channel Youtube untuk mengikuti
perjalanan demi perjalanan para biker,
yang telah melewati satu rute. Â Pertama,
saya fokus ke Pulau Sumatera. Jalur
Barat, Tengah, dan Timur menjadi hal yang utama untuk saya pelajari. Saya harus
memahami keadaan jalan dan suasana perjalanan para biker. Bagi para petourer,
kiblat mereka untuk pulau Sumatera adalah 0 KM Sabang. Mereka yang datang dari
seluruh pelosok Nusantara, akan selalu berupaya untuk berjuang untuk sampai ke
KM 0 Sabang. Rute Sumatera memang agak sedikit menegangkan, sebab truk sawit
merupakan pemandangan yang selalu terlihat saat mengunjungi Pulau Sumatera.
Â
Demikian
pula, isu keamanan juga menjadi hal utama bagi para overlander yang melewati pulau ini. Mereka kerap melaporkan
bagaimana kerawanan di jalan aspal di Pulau Sumatera. Harus diakui, ketika
tahun 1990-an akhir, saat naik bus dari Pulau Jawa ke Sumatera, para penumpang
akan diingat untuk berhati-hati ketika melewati daerah-daerah tertentu di
Sumatera. Bus yang saya tumpangi pernah dilempari oleh orang yang tidak dikenal
pada tengah malam. Isu perampokan atau begal merupakan ancaman nyata bagi para biker. Mereka tidak segan-segan akan
melakukan hal-hal yang sangat mengancam nyawa. Karena itu, ketika saya
mempelajari rute Sumatera, sangat dianjurkan untuk tidak melewati rute-rute
tersebut pada malam hari.
Â
Rute
di Pulau Sumatera, bagi para biker
dapat melewati tiga jalur, yaitu Lintas Barat, Lintas Tengah, dan Lintas Timur.
Ketika saya melakukan Touring Bali Banda Aceh pada awal tahun 2021, saya
memilih rute Lintas Timur. Namun, ketika berangkat untuk Touring Indonesia
Harmoni, saya memilih Lintas Barat. Tentu sensasi melewati rute-rute tersebut
akan berbeda, bersamaan dengan pemandangan yang dilewatinya. Para biker yang memiliki Channel Youtube akan
melakukan kegiatan motovlog, ketika
mereka melewati rute-rute ini. Di sinilah saya mempelajari karakter jalan dan
situasi keamanan, ketika melewati rute-rute yang mereka pilih saat touring.
Adapun
untuk Pulau Jawa, rute nya pun saya pelajari, untuk mencari wilayah mana saja
yang dapat ditembusi dengan sepeda motor. Hal ini disebabkan situasi PPKM,
telah menjadikan beberapa ruas jalan yang diblokir oleh aparat setempat. Karena
itu, rute di Pulau Jawa pun saya pelajari secara seksama. Karena isu begal di
Pulau Jawa, sayup-sayup masih terdengar, terlebih lagi di jalur yang rawan
kejahatan. Ketika mempelajari rute di Pulau Jawa memang tidak begitu banyak
pilihannya, sebab jalan di Pulau Jawa memang hampir semua terkoneksi dan sangat
ramai di jalanan. Ketika melakukan Touring Indonesia Harmoni, untuk
keberangkatan saya memilih Jalur Pantai Utara atau dikenal dengan Pantura.
Â
Sementara
itu, untuk Pulau Kalimantan saya benar-benar mempelajari secara mendalam. Sebab
Pulau Kalimantan belum pernah saya jajaki seumur hidup. Harus diakui pula, para
biker telah banyak mengelilingi pulau
ini, termasuk memasuki negara Malaysia dan Brunei Darussalam. Istilah jalan
Trans Kalimantan adalah nama rute jalan darat yang menghubungkan semua provinsi
di Pulau Kalimantan. Namun demikian, selama Touring Indonesia Harmoni, kami
tidak berhasil masuk ke provinsi Kalimantan Barat dengan alasan PPKM.
Selanjutnya
wilayah Indonesia Timur, mulai dari Pulau Sulawesi, Halmahera hingga ke Papua.
Untuk pulau-pulau di Indonesia Timur memang dihubungkan dengan kapal laut atau ferry penyeberangan. Namun untuk Pulau
Sulawesi juga kami pelajari dari para biker
yang sudah pernah melewati jalur tersebut. Jalur di Sulawesi sebenarnya
dapat dilalui dengan model 360 derajat. Namun, karena kami harus bertemu dengan
FKPT di setiap provinsi, maka jalur yang kami tempuh untuk pulau ini agak
seperti menjahit pakaian. Nanti akan kami jelaskan bagaimana rute yang kami
tempuh untuk Pulau Sulawesi.
Ketika
mempejari jalur di Pulau Halmahera pun kami sebenarnya tidak begitu yakin akan
sampai di pulau ini. Sebab, untuk mencapai pulau Halmahera, khususnya Ternate
harus menyeberang dari Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara). Karena itu, untuk
pulau-pulau di Indonesia timur, sekali lagi, tidak kami pelajari secara
mendalam, kecuali jalur penyeberangannya saja. Pengalaman ketika berada di Indonesia
Timur, jadwal penyeberangan kadang-kadang berubah-ubah, tanpa ada pemberitahuan
sebelumnya. Untuk itu, mempelajari rute di Indonesia Timur harus dibarengi
dengan mempelajari rute kapal atau ferry yang
menghubungkan antar pulau. (bersambung)
Â
Catatan inspiratif Bib. Senang banget membacanya.