Setelah
mempelajari rute, langkah berikutnya adalah mempelajari pola akomodasi. Sebab,
selama perjalanan Touring Indonesia Harmoni, kami selalu berusaha untuk tidak riding malam. Karena itu, paling telat,
menjelang magrib, kami harus sampai di kota yang memiliki penginapan.
Mempelajari model-model akomodasi, tentu akan berbarengan dengan persiapan
mental. Sebab, akomodasi terkadang sangat bersih, namun harganya tidak begitu
bersahabat. Untuk perjalanan Touring Indonesia Harmoni, kami berupaya untuk
menekan harga penginapan, maksimal Rp. 250.000.
Penginapan
yang kami pilih pun harus berada di dekat kota atau sekitar kota kecamatan. Hal
ini memudahkan kami untuk akses ke kulinernya. Harga-harga dan fasilitas
penginapan pun harus kami survei. Sebab, semakin ke Indonesia Timur, penginapan
rata-rata agak sedikit tidak bersahabat, ditambah lagi tidak ada fasilitas
tambahan, misalnya handuk dan sabun mandi. Untuk kota-kota besar dapat
digunakan aplikasi online untuk mencari penginapan, namun untuk kota-kota yang
tidak ada aplikasi, maka perlu persiapan untuk mencari menggunakan istilah
‘hotel,’ ‘homestay,’ ‘penginapan,’ dan ‘losmen.’
Di
sini kami mengurangi hasrat untuk menginap di sekretariat komunitas motor.
Sebab, jika menginap di fasilitas tersebut, selain merepotkan, jadwal istirahat
kami pun akan berkurang. Sebab, pengalaman menginap di salah satu sekretariat
komunitas motor, kami baru bisa tidur menjelang jam 2 pagi. Para biker akan berdatangan dan mereka akan
terus mengajak ngobrol sampai larut malam. Tentu pengalaman ini akan memaksa
jadwal istirahat kami berkurang dan akan berefek pada kebugaran dan kesehatan
kami saat melakukan perjalanan esok hari.
Untuk
persiapan pakaian atau apparel yang
akan digunakan untuk Touring Indonesia Harmoni pun kami pelajari dari media sosial.
Rupanya harga pakaian atau perlengkapan untuk touring memang tidak murah. Sebab
harus dicari perlengkapan baju dan celana touring yang memenuhi standard
perjalanan jarak jauh. Demikian pula untuk helm. Kami harus mencari model yang
standard dan tidak begitu berat di kepala, saat digunakan. Akhirnya, saya pun
memilih jaket dan celana dari produk lokal.
Semua
keperluan perlengkapan Touring Indonesia Harmoni, harus kami beli secara
online. Karena saya belum pernah membeli barang-barang perlengkapan touring,
maka ketika mencari di search engine,
terkadang tidak tahu istilah yang digunakan untuk barang tertentu. Misalnya,
istilah ‘baclava,’ ‘apparels,’ ‘pannier,’ ‘tank bag,’ ‘side box,’ ‘top box,’ ‘camel bag,’ ‘mounting,’ ‘crash bar,’ ‘engine guard,’
‘pelindung sepatu.’ Hampir semua istilahnya menggunakan bahasa Inggris.
Sejak
saya berkenalan dengan touring, hampir semua istilah yang digunakan berasal
dari bahasa Inggris. Jadi, ketika hendak memesan, saya cenderung mencari
istilah dengan menggunakan bahasa tersebut. Satu hal lagi, saya sama sekali
tidak paham istilah-istilah yang dipakai untuk menjelaskan nama-nama barang
untuk sepeda motor. Karena digunakan istilah-istilah dalam bahasa asing ini,
maka terkadang ketika saya memesan atau meminta bantuan ke mekanik, saya
cenderung menjelaskan dalam bahasa Indonesia, lalu mereka memberikan istilah
dalam bahasa Inggris.
Adapun
untuk modifikasi Nyak Ver, saya sama sekali tidak melakukan penambahan yang
berarti. Saya hanya menggantikan ban depan dan belakang dengan merek Pirelli MT
60. Di samping itu, saya menambah klakson agar memudahkan saya ketika
membunyikan klakson dengan suara yang khas, yang dikenal sebagai klakson
Keong. Ketika saya tanyakan apa yang
perlu diganti pada mekanik, semua mekanik mengatakan tidak ada yang perlu
ditambah dan diganti. Terkadang saya juga heran, karena jumlah kilometer di
Nyak Ver sudah mencapai 29480 km.
Saya
memang jarang memacu Nyak Ver di atas 90 KM perjam. Sebab saya tidak begitu
menguasai kejiwaan sepeda motor dengan CC 250. Paling kencang saya pacu hanya
80 hingga 85 KM perjam. Adapun kecepatan rata-rata hanya 60 hingga 70 KM.
Menurut mekanik, kecepatan sepeda motor akan sangat berpengaruh pada kondisi
mesin motor tersebut. Saya pun hanya mengisi Pertamax atau Pertamax Turbo untuk
Nyak Ver. Tujuannya adalah semakin tinggi oktan yang digunakan, akan semakin
bagus kualitas mesin. Kira-kira itulah bayangan saya mengapa selalu melirik
Pertamax atau Pertamax Turbo saat masuk ke SPBU.