Namun
sebelum itu, pada hari Kamis tanggal 25 sudah diagendakan untuk bertemu anggota
FKPT Jakarta di kantor Kesbangpol provinsi DKI. Kali ini kami tidak menaiki
Nyak Ver ke kantor Kesbangpol tersebut, melainkan mobil yang dipinjamkan oleh
Dr. M. Adli Abdullah. Agak susah juga menaiki Nyak Ver di kota Jakarta,
terutama pada jam-jam macet. Jarak antara penginapan dengan lokasi pertemuan
tidaklah begitu jauh. Namun, dikarenakan ada demonstrasi buruh pada hari
tersebut, maka perjalanan membutuhkan sekitar 2 jam lebih.
Jam
11:30, kami akhir sampai di ruang rapat Kesbangpol. Ketua dan anggota FKPT
menyambut kami secara hangat. Mereka pun sudah mempersiapkan makan siang dan
oleh-oleh untuk kami, sebagai anak jalanan. Hampir dua jam kami berdiskusi.
Ketua FKPT Jakarta juga merupakan Kepala Kesbangpol Provinsi DKI. Dia
menceritakan bahwa demo di Jakarta ada hal yang lumrah. Mereka pun menerima
berbagai kelompok masyarakat yang datang ke kesbang. Demikian pula, tingkat
pluralisme di DKI sangat tinggi. Di sini, suku Jawa sangat mendominasi.
Karena
itu, siapapun gubernur yang naik di Jakarta, menurut Pak Kaban, harus mendekati
mereka yang berasal dari suku Jawa. Karena mereka merupakan perantau kelas
wahid di Jakarta. Demikian pula, berbagai masalah sosial juga dihadapi di pusat
ibukota Republik Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga mengabarkan bagaimana
latarbelakang aparatur pemerintah yang berkhidmat di Pemerintah Provinsi DKI.
Suasana ramah dan diskusi yang terbuka ini menyebabkan kami tidak merasakan
sebagai orang asing.
Pak
Kaban juga memiliki pengalaman “jam terbang” di hampir seluruh penjuru tanah
air. Dia pernah bertugas di beberapa provinsi di Indonesia. Karena itu,
pemahamannya terhadap karakter suku-suku yang ada di Nusantara pun tidak dapat
dikesampingkan. Para anggota pun menimpali bahwa kekompakan ini memang menjadi
ciri khas daripada pemerintahan di lingkungan DKI. Para anggota FKPT sendiri
berasal dari berbagai kelompok etnik yang berada di Jakarta. Tidak
mengherankan, terkadang mereka sering melemparkan jokes-jokes daerah ketika berdiskusi. Ini semua untuk memperat
persaudaraan di antara mereka sendiri.